Artikel Terpilih

Monday, January 31, 2011

Seri Kegiatan Konservasi di Western Australia (3)


Makhluk Exotic Yang Terlarang (bagian 1)

Western Australia memiliki mayoritas karakteristik wilayah semi padang pasir yang cukup unik dan menjadi habitat bagi beragam hewan dan tanaman. Tidak hanya itu, WA juga berpotensial bagi berkembang-biaknya hewan pendatang baru. Para pendatang baru itu ada yang memang sengaja didatangkan untuk dikembangbiakan di Australia, ada yang diimpor sebagai hewan peliharaan, penyelundupan, ada yang ikut terbawa alat transportasi antar negara (terutama kapal laut), ada juga karena kemampuannya terbang bermigrasi antar benua.

Beberapa hewan pendatang telah teridentifikasi menyebabkan kerusakan lingkungan, mengancam usaha pertanian dan mengganggu kenyamanan publik. Hewan pendatang dianggap merusak lingkungan karena dalam upaya beradaptasi dan mempertahankan hidupnya mereka harus memakan hewan lain ataupun tanaman asli (indigenous/native), merusak rantai makanan yang sudah terpola sejak lama. Beberapa diantara hewan pendatang memiliki karakter agresif terhadap species asli sejenis. Seringkali mereka memenangkan persaingan dengan spesies asli baik dalam perebutan makananan, sarang dan wilayah kekuasaan.

Hewan pendatang juga tercatat tidak hanya memakan buah-buahan liar tetapi juga memakan nectar, kelopak bunga, buah-buahan, gandum dan biji-bijian serta produk lainnya dari lahan pertanian dan peternakan. Menyebabkan kerugian yang banyak di pihak petani. Para pendatang yang menyukai tinggal di dekat pemukiman manusia, di kota Perth dan pinggiran kota (suburb) selain merusak fasilitas umum dengan kotorannya, mereka juga menyebarluaskan virus dan bakteri penyakit, yang tidak hanya menyerang hewan tetapi juga manusia. Dalam jumlah besar mereka menimbulkan suara gaduh yang tidak nyaman di pendengaran.

Berikut adalah beberapa diantara hewan pendatang yang dianggap sebagai hama dan dilarang keberadaannya di Western Australia;


Burung Parkit India (Indian Ringneck Parakeet)

Alias Psittaculakrameri alias Roseringed Parakeet alias African Ring Necked Parakeet. Burung ini adalah penjelajah tulen dari daerah asalnya di Sub Sahara Afrika mereka menyebar ke Asia Selatan, Birma dan Cina. Populasi mereka berkembang pesat juga di wilayah Eropa, Amerika, Kepulauan Hawaii, Jepang, Timur Tengah, New Zealand and Australia.

Western Australia menjadi potensi bagi berkembangnya Indian Ringneck, karena memiliki iklim dan alam yang relatif sama dengan daerah asal burung ini. Burung ini mempunyai kemampuan adaptasi yang baik dan tercatat dapat bertahan hidup sampai 20 th.

Burung ini menjadi hama bagi petani di beberapa wilayah di Australia, termasuk Western Australia. Mereka memakan buah2an dan biji-bijian di lahan pertanian. Di negara bagian New South Wales (NSW) mereka tercatat merusak banyak fasilitas gudang penyimpanan hasil pertanian.
Di alam bebas burung ini mampu mendominasi persaingan perebutan makanan dan sarang dengan burung asli lokal dari jenis yang sama. Mereka membuat lubang di pohon-pohon besar sebagai sarang baru di atau merebutnya dari burung asli lokal.


Burung Dara (Barbary Dove)

Alias Tekukur, alias streptapolia roseogrisea, alias African Collared Dove alias Pink-Headed alias Java dove. Burung ini berasal dari sub-Sahara Afrika, menyebar ke Mauritius, Ethiopia, Mesir, Semenanjung Arab, Eropa, Amerika, New Zealand dan Australia. Pada awalnya burung ini memang sengaja di perkenalkan di Australia sebagai penghuni baru oleh para bangsawan Inggris sekitar awal tahun 1800. Burung ini sudah menyebar ke seluruh negara bagian Australia termasuk WA. 

Burung ini berkembang-biak dengan pesat dengan memakan biji-bijian yang disediakan tanaman native, jenis rerumputan dan tanaman semak. Mereka menjadi hama karena memakan juga biji-bijian dari produk hasil pertanian.
Mereka dianggap sebagai perusak keseimbangan lingkungan karena kemampuannya dalam melakukan kawin silang dengan burung native sejenis. Selain itu mereka juga mampu bersaing dengan burung native dalam memperebutkan makanan dan sarang. Burung ini menyukai membuat sarang di sekitar pemukiman manusia, di atap-atap rumah, dan membuang kotoran sembarang.


Burung Jalak Coklat (Common Myna)

Alias Jalak Suren Coklat alias Acridotheres Tristis alias House Myna. Burung ini berasal dari kawasan Asia Tengah, Iran terus berkembang di Afganistan, Srilangka, Cina, Asia Tenggara, Sumatera, sampai ke Eropa, Amerika, New Zealand dan Australia. Beberapa tahun yang lalu saya pernah melihat juga di Pasar Burung Pramuka, Jakarta. Burung ini berpotensi untuk berkembang biak dan menjadi hama karena kemampuan adaptasi yang tinggi dan dukungan iklim yang cocok dengan daerah asal mereka. 

Burung ini berkembang pesat di Australia bagian Selatan. Mereka menyukai tinggal dekat dengan pemukiman manusia. Karena mereka mendapat banyak keuntungan dari tanaman-tanaman di pinggir jalan, tanaman-tanaman di kebun dan lahan pertanian. Burung ini memakan apa saja mulai dari buah-buahan, gandum, biji-bijian, nectar, insect, bahkan telur dan anak burung lainpun tercatat pernah dimakannya. Burung ini menjadi ancaman bagi beberapa reptil dan mamalia native, seperti tokek dan possum. Mereka juga mampu bersaing dengan burung native sejenis dalam memperebutkan sarang dan makanan. Mereka juga melubangi pohon-pohon native untuk sarang baru mereka. Burung ini menyebarkan bibit penyakit malaria (dermatitis), tidak hanya kepada hewan tetapi juga manusia. Selain itu burung ini juga menyebar bibit tanaman gulma pengganggu.


Kutilang India (Red Whiskered Bulbul)

Alias Pycnonotus Jocosub. Berasal dari Asia Tengah menyebar ke Banglades, Bhutan, Kamboja, Cina, Laos, Myanmar, Semenanjung Malaysia, Thailand, Vietnam, New Zealand dan Vietnam. Untuk mencari makan dan berkembangbiak, mereka menyukai tinggal di daerah pinggiran hutan, dekat dengan pemukiman manusia. Termasuk jenis burung yang suka makan apa saja, hampir semua jenis buah-buahan, biji-bijian, beri, nectar, bunga, ulat, belalang, laba-laba dan berbagai jenis serangga lainnya. 

Mempunyai kemampuan beradaptasi yang baik dan memenangkan persaingan dengan burung lokal sejenis, dalam memperebutkan makanan maupun sarang. Salah satu pesaing lokal burung ini adalah jenis Honey Eater Birds Australia yang mulai langka. Menurut catatan Departement of Conservation and Environtment bahwa peningkatan populasi burung ini telah mengurangi jumlah tokek dan laba-laba. 

Burung ini berpotensi tinggi menyebar luaskan gulma pengganggu seperti lantana, pepper tree dan solanum, african busthron dan bitou bush.


Angsa Kanada (Canada Goose)

Alias Branta Canadensis. Ini burung eksotik yang teridentifikasi berpotensial menjadi hama. Berasal dari Amerika Utara, termasuk Kanada dan Amerika. Juga Alaska dan menyebar kepulauan Hawaii, Bahama, Greenland, juga sukses berkembang biak di Eropa, Cina, New Zealand dan Australia. Meskipun belum tercatat populasi di alam liar di WA, namun tetap dicantumkan dalam daftar binatang hama.

Burung ini dapat berdaptasi pada iklim semi dessert, hutan terbuka, daerah pantai dan lahan pertanian. Mereka juga menyukai kebun, taman, lapangan bola maupun golf dimana banyak terdapat rumput-rumputan. Satwa ini menjadi hama karena dianggap merusak lingkungan dengan cepat, karena makan mereka yang banyak. Mereka memakan aneka akar tanaman, rumput-rumputan, dahan muda dan daun-daunan, buah-buahan. Dan mereka juga sangat menyukai berbagai jenis tanaman air. Keberadaan mereka tercatat sebagai ancaman terhadap berkurangnya populasi tanaman air (native water plant). Kotoran hewan ini menyebabkan meningkatnya jumlah alga dan mengurangi jumlah oxigen yang sangat dibutuhkan oleh tanaman air.

Pada lahan pertanian mereka menyukai brokoli, buncis, dan sayur-sayuran hijau lainnya. Mereka berpotensi menyebarluaskan bibit penyakit kepada hewan ternak. Juga tercatat berpotensi menyebarkan parasit dan bakteri melalui kotoran mereka kepada hewan sejenis.
Rumput lapangan golf dan kolam buatannya adalah salah satu tempat favorit mereka. Mereka menghabiskan dengan cepat rumput lapangan golf dan membuat lapangan itu penuh dengan kotoran dimana-mana. Kadang mereka juga berprilaku agresif saat musim kawin dan menyerang manusia. Dapat di bayangkan kerugian yang harus ditanggung pemilik lapangan golf akibat keberadaan mereka.


Musang Eropa (Ferret) 

Alias Muslela Putorius Furo alias Pole Cat. Berasal dari Eropa Barat menyebar ke Ura Mountain dan Russia, Inggris, Scotland, Jepang, Jamaica, New Zealand dan Australia. Awal keberadaan Frret di Australia adalah sebagai hewan peliharaan pada awal tahun 1800an. Beberapa diantara mereka lepas dari kandang dan berkembang biak di alam bebas sampai sekarang.

Ferret dapat berkembang biak dengan pesat, bisa melahirkan sampai 12 ekor anak dalam setahun. Mereka memakan kelinci, tikus, possum, burung (sea birds), jenis burung yang tak bisa terbang, reptil, katak, invertebrata, dan juga telur. Sehingga mereka menjadi sangat berbahaya bagi keberadaan hewan native. Mereka juga menyebarkan bibit penyakit Bovine Tuberculosis (Tb) kepada hewan ternak melalui kotoran dan urinnya. Hewan ini dapat menyebabkan gigitan serius pada ternak dan manusia.


Rusa (Deer)

Alias Cervustimorensis alias Javan Rusa alias Molucan Rusa. Rusa ini tercatat berasal dari Jawa dan Bali, menyebar ke berbagai daerah di Indonesia, Papua Nugini, New Zealand dan Australia. Di Australia hewan ini berkembang biak dengan pesat baik di pulau utama maupun pulau-pulau kecil. Awalnya hewan ini diimpor sebagai hewan peliharaan di kebun-kebun maupun taman. Ikim dan kondisi geografis Australia cocok bagi hewan ini untuk berkembang biak. Hewan ini dapat beradaptasi dan berkembang biak dengan baik di wilayah hutan terbuka, savana perkebunan, rawa juga daerah semak belukar. Sehingga hewan ini berpotensi merusak tanaman native.

Rusa liar juga menyukai daerah pekebunan dan pertanian. Menimbulkan kerusakan pada tanaman produksi pertanian. Mereka juga menjadi pesaing bagi hewan ternak yang digembalakan untuk memperebutkan makanan. Mereka menyukai tanaman bunga native. Mereka juga menyebabkan tanah menjadi padat, sehingga tanaman rawa menjadi sulit tumbuh. Menjadi pengganggu bagi burung-burung yang memiliki sarang di atas tanah.Rusa menjadi pesaing yang menakutkan bagi mamalia (grazing marsupiale) seperti wallabies, karena satu ekor rusa dapat memakan rumput sama dengan empat ekor wallabi. 

Hewan ini berpotensi menyebarluaskan parasit Trypanasoma evansi, menyebabkan penyakit ternak (surra) pada kambing dan sapi. Penyakit ini juga berbahaya bagi anjing, kucing, kuda, keledai, kanggro dan walabi.


Kura-kura Amrik (Red Eared Slider)

Alias tracemys scripta elegant. Berasal dari missisippi valey, Amerika Serikat, menyebar ke Kanada dan hampir seluruh dunia sebagai hewan peliharaan. Berkembang biak dengan baik di negara-negara yang tidak terlalu dingin (-10 C). Hewan ini tercatat ditemukan di alam bebas di NSW dan WA.

Iklim di WA sangat mendukung hewan ini untuk berkembangbiak dengan cepat, mereka dapat bertelur antara 2 – 25 butir dalam satu kali musim kawin. Mereka berpotensi merusak ekosistem asli perairan karena memakan hewn dan tanaman native. Mereka memakan keong, jenis molusca lainnya, serangga, ikan kecil, kecebong, crustacea, dan berbagai tanaman air. Mereka juga memakan telur dan anak burung. Mereka dapat bersaing dengan kura-kura native dan menyebarkan penyakit.

Saturday, January 29, 2011

Seri Kegiatan Konservasi di Western Australia (1)

Lingkungan Perumahan Nan Asri
 
Ada dua hal utama yang membuat saya terperangah saat pertama kali berkeliling di Perth, pertama mengenai banyaknya ruang terbuka hijau disekitar Perth City dan suburban-nya, baik yang dikelola pemerintah maupun swasta dan kedua adalah tata ruang perumahan yang teratur dan asri. Takjub  yang pertama adalah saat melihat begitu banyak  jenis tanaman yang tumbuh dengan subur, padahal setahu saya secara geogafis wilayah Perth termasuk padang pasir desert dan semi arid. Muncul pertanyaan dalam benak saya rekayasa apa yang telah dilakukan penduduk di sini sehingga tanaman dapat  tumbuh dengan baik? Masih banyak  terdapat pepohonan dari jenis tanaman keras yang tumbuh besar yang didominasi oleh keluarga tanaman native eucalyptus atau gum tree (Red Gum, Tuart dan Solomon White Gum,Tea Trees, Jarrah, Marry) dan keluarga acacia (Acacia bayleyana, Acacia dealbata) serta keluarga Banksia (B.attentuata/slender, B. Bull/grandis wild, dll) juga kita jumpai berbagai jenis semak liar asli lokal atau native bush (Orchidaceae, Poaceae, Restonaceae, dll) . Ada juga ditanam  berbagai jenis tanaman naturalisasi seperti pinus, japanesse papper, rose, anggrek, bambu, palem-paleman, mangga, jeruk dan lain-lain. 

Menurut beberapa orang teman yang sudah lebih dulu tinggal di Perth, kegiatan penanaman (gardening/planting) sangat tergantung pada 4 hal yaitu, pertama adalah kemampuan  memprediksi cuaca/musim, kedua;  mengatur pengairan/Irigasi, ketiga; mengatur kelembaban atau mengurangi evaporasi dengan mulsa (soil covering) dan keempat; mengontrol pemupukan. Kemampuan memprediksi cuaca menjadi sangat penting mengingat negara ini memiliki empat musim, jadi teknik dan perlakuan yang diterapkan untuk penanamang disesuaikan  dengan masing-masing musim. 

Pengelolaan pengairan atau irigasi juga menjadi hal yang penting, maklum di sini kelembaban tinggi apalagi pada musim panas, semuanya menjadi serba cepat kering. Ada 2 model pengairan yang biasa diterapkan di Western Australia,  pertama pengairan dari atas permukaan tanah yaitu dengan menempatkan perangkat penyemprot otomatis (automatic springkler) yang akan menyirami tanaman pada jam dan hari tertentu (sesuai setting-an), biasanya ditempatkan di verge. Model pengairan yang kedua adalah menempatkan instalasi pengairan dibawah lahan/tanah (deep irigation system) yang akan ditanam, tidak terlalu dalam antara 10 - 20 cm dari permukaan tanah, pipa-pipa instalasi air ini memiliki pori-pori yang akan melepas dan meresapkan air ke tanah. Cara yang kedua memang lebih mahal, sehingga banyak yang lebih suka menggunakan cara pertama, yaitu sringkle

Hal lain yang perlu diperhatikan adalah layerisasi, suatu proses pengolahan tanah agar tanah dengan menutupinya (biasanya dengan serasah organik) agar tidak cepat kering dan sumber makanan tambahan tanaman terpenuhi. Caranya dengan melapisi tanah dasar (pasir) sejenis pasir mineral, kemudian melapisinya dengan pupuk kompos/organik, dan terakhir menutupnya dengan serasah bekas jerami atau bekas gergajian pohon. Ketiga cara itu merupakan bagian yang tak terpisahkan dan biasa digunakan untuk penanaman outdoor, bahkan juga untuk tanaman di pot. Pupuk yang paling banyak dan sering digunakan adalah pupuk organik karena mempunyai fungsi lain sebagai yaitu sebagai mulsa, kadang juga digunakan pupuk yang mempunyai karakter slow release

Takjub saya yang kedua adalah bangunan perumahan yang begitu rapi teratur dan dibangun sesuai dengan kontur tanah di atasnya serta diselingi oleh spot-spot tanaman dari berbagai jenis.  Pada tulisan saya mengenai Swan Estuary, sempat saya singgung tentang tata ruang perumahan di Perth yang asri dan ramah lingkungan. Asri, karena ada nuansa estetis antara hijaunya pepohonan dengan arsitektur rumah yang semi tropis. Ramah lingkungan, karena ruang outdoor yang ada memberikan kesempatan pada tanaman untuk tumbuh, mulai dari rumput, tanaman hias, tanaman buah sampai pohon peneduh halaman.

Hampir semua bangunan rumah menempatkan tanaman di halaman muka biasanya milik pemerintah (verges), di  halaman depan teras rumah (front lawn), serta di halaman atau kebun belakang (backyard/garden). Jenis tanaman yang ditanam di verges biasanya adalah shrub plant (jenis tanaman medium) pohon keras dengan daun lebat dan tidak terlalu tinggi, seperti victoria tea tree, akasia, banksia, beberapa jenis eucalyptus peppermint dan paper bark dan juga rumput. Dimana tanaman shrub ini berfungsi sebagai peneduh, anti polusi udara sementara tanaman penutup (land covercrop) berupa  rumput (bisa juga weeds) berfungsi utama mencegah erosi tanah/pasir oleh air dan angin pada musim-musim tertentu. Jenis tanaman di front lawn selain rumput biasanya juga ditanami tanaman hias bunga dan buah seperti; mawar, krissan, bakung, magnolia, anggrek denrobium, tanaman bunga semak (bush flower plants), aneka peach, macam-macam berry, lemon, orange bahkan mangga. Tanaman di front lawn lebih memiliki fungsi estetika dan citra rasa dari sang pemilik rumah. Bagi mereka yang hobi bercocok tanam dan menyukai makanan segar (fresh food) biasanya memanfaatkan halaman belakang  bukan hanya tempat bermain anak dengan hamparan rumput hijau tetapi juga menjadikannya sebagai kebun sayuran sehari-hari (dapur hidup). Di sini mereka biasanya menanam sayur-sayuran dan buah-buahan seperti; daun bawang ( spring onion), seledri (celedry), parsley, tomat, cabe, oregano, basil, spinach,   dan berbagai jenis herbal eropa lainnya.

Ramah lingkungan juga dapat di lihat dari cara pembuangan, pengumpulan dan pengelolaan sampah perumahan. Setiap rumah/unit flat/apartemen memiliki masing-masing satu bak sampah volume 150 liter, biasanya sudah diberi tanda warna hijau untuk sampah non-organik, dan kuning untuk sampah organik. Tetapi sejauh pengamatan saya tidak semua lingkungan menyediakan bak warna kuning, kalaupun ada jumlahnya sedikit jika dibanding dengan bak sampah warna hijau. Belum semua keluarga di Perth melakukan pemilahan sampah yang dimulai sejak dari dapurnya. Bak-bak sampah yang sudah  terisi biasanya dikumpulan di depan rumah (verges) atau tempat khusus pengumpulan bak sampah. Sesuai jadwal masing-masing lingkungan perumahan (biasanya seminggu sekali), sampah kemudian diangkut oleh truk besar (triller) untuk dipilah, dihancurkan, dijadikan kompos dan didaur ulang.

Seri Kegiatan Konservasi di Western Australia (2)


Swan Estuary Marine Park dan Nature Reserve (Milyu)

Hari pertama tiba di Perth memang tidak banyak yang bisa dilihat, maklum datangnya jam 3 pagi dan yang terlihat hanya lampu-lampu jalan dan perumahan yang tampak temaram dengan daya pancaran lampu yang mungkin sama voltage-nya. Hari kedua sudah mulai tampak indahnya Perth, mulai dari tata ruang perumahan dan jalan, shopping centers, Kings Park Botanical Garden, Freemantle City Harbour dan tentu saja Swan River-nya. Swan River ini “sungai” yang airnya asin, walaupun ada sumber air tawar namun tetap didominasi air asin dari Laut Hindia Pasific. Swan River menjadi pusat berbagai kegiatan mulai dari trade harbour, recreational (boating, jetsky, fishing, sun bathing) and sport (running, cycling). Walaupun beragam kegiatan berlangsung di sungai ini namun kebersihan tetap terjaga, tidak bau dan airnyapun jernih. Yang menarik perhatian saya adalah adanya beberapa hot spot jajaran tanaman yang menghijau di bibir sungai, sangat serasi dengan lingkungan fisik di kanan-kirinya. Menurut seorang kawan yang sudah lebih dulu singgah di Perth itu adalah salah satu spot Swan Estuary.

Minggu pertama April 2010 saya berkesempatan untuk mengunjungi secara khusus Swan Estuary Marine Park dan Nature Reserve (Milyu). Ternyata lokasi ini tidak jauh dari rumah baru kami di Ryrie Avenue, Como. Swan Estuary ini berada di wilayah sebelah Barat dan Utara South Perth, meliputi wilayah pesisir Como Beach, Kwanana, Narrow Bridge dan Mill Point, atau dari utara Canning River (sebenarnya Swan River juga) menyambung  ke sebelah Barat Swan River. Penetapan Swan Estuary adalah bentuk nyata perhatian pemerintah Western Australia terhadap pelestraian lingkungan, dimana dalam pengelolaannya melibatkan Departement of Conservation and Environtment, Departement of Planning and Infrastructur serta pemerintahan lokal South Perth. Swan Estuary dibagi atas dua wilayah perlindungan, pertama adalah Marine Park sebagai wilayah perairan yang dilindungi dengan segala macam jenis tanaman dan biota-nya, sementara Nature Reserve adalah wilayah daratan yang dilindungi dengan segala jenis tanaman dan binatangnya.

Apa sih fungsi utama Swan Estuary? Menurut Departemen Konservasi-nya Australia, Swan Estuary Marine Park and Nature Reserve adalah wilayah yang menjadi tujuan kedatangan berbagai macam burung yang hidup di perairan dari wilayah Siberia ke Australia. Burung-burung seperti; bar-tailed godwit, red-necked stin, curlew dan green-shank  mencari makan, beristirahat dan berkembang biak di Estuary ini, dan tentu saja beberapa dari mereka mati disini setiap tahunnya. Migrasi ini adalah rangkaian dari siklus alami burung-burung itu yang terpaksa harus meninggalkan wilayah Artic Siberia yang mulai membeku untuk hijrah ke Australia yang pada saat sama sedang mengalami musim panas. Untuk itu burung-burung tersebut harus rela  terbang ribuan kilometer untuk sampai ke Estuary ini dengan kehilangan 1/3 dari bobot tubuh normalnya. Subhanallah.. perjuangan nich!

Selain itu Estuary ini juga menjadi tempat bagi berkembang biaknya burung-burung air lokal Australia, seperti pied oystercatcher, little-pied cormorant, red-copped plover dan black-winged stilt, kalau di Indonesia mungkin mendekati ciri-ciri apa yang disebut burung ayam-ayaman, kuntul jawa dan bango. Burung-burung ini dapat bertahan hidup dengan memakan ikan, udang-udangan, kerang-kerangan, cacing dan makhluk hidup kecil lainnya yang hidup di air asin dan payau. Sebagai perbandingan di Indonesia beberapa jenis burung air, terutama yang hidup di Pulau Jawa sudah lama punah..... astagfirullah kenapa ya? (lihat catatan Birdlife International). 

Mari kita lihat lebih jauh apa saja yang ada di Estuary ini, dari tempat tinggal kami ambil jalur terdekat melewati Canning HWY dan Preston St, untuk sampai ke Swan Estuary kami harus menyeberangi jembatan yang memotong jalan Kwinana Freeway dan Railway. Jembatan ini juga biasa digunakan  oleh para pengendara sepeda yang ingin berolahraga mengellingi Swan River.Dari atas jembatan kita disajikan pemandangan indah Swan River, dengan latarbelakang kawasan Perth City dan Kings Park.  Kita juga dapat melihat sebagian dari lokasi Swan Estuary Marine Park dan Nature Reserve (Milyu). Turun dari jembatan kita akan mendapati fasilitas taman rekreasi umum, dilengkapi dengan tempat bermain anak plus hamparan pasirnya, bangku taman serta patio/gazebo-nya. Ada juga jetsky port yang menjorok ke tengah Swan River  dan landbase  fishing yang biasa digunakan pengunjung untuk memancing. 

Swan Estuary Marine Park dan Nature Reserve terletak di sebelah kanan taman rekreasi umum atau arah utara South Perth. Tampak hamparan pasir putih kehijauan terbentang sampai ke ujung wilayah Kwanana, dengan jarak tempuh kurang lebih 3 km. Ada dua jalur yang dapat kita gunakan untuk menjelajah Swan Estuary, Pertama jalur dalam (inside the beach track), pada jalur ini kita berjalan di atas pasir, kadang kita bertemu dengan mereka yang jogging dan dog exerciting. Yang Kedua Jalur track luar (outside the beach track), kita berjalan di jalan aspal, jalur ini juga biasa dipakai bersama-sama dengan mereka yang berolahraga jogging, lari dan bersepeda. Jalur pertama lebih sulit, tapi lebh alami dan banyak yang bisa diexplorasi. Jalur kedua lebih mudah dijalani, tetapi berada di luar nature reserve, agak noisy (karena disamping Kwinana Freeway) sulit untuk observasi langsung (dibatasi pagar). Jadi sebaiknya dari awal kita lewat jalur dalam saja untuk kemudian sebelum 1 km terakhir kita keluar area nature reserve untuk menghindari gangguan pada burung-burung yang sedang beristirahat (bird disturbance) sekaligus mencari momen pengamatan terakhir pada situs migratory bird.

Kurang lebih 200 meter dari Como Beach kita sudah mulai memasuki kawasan Milyu Estuary yang ditandai dengan adanya papan informasi tentang keberadaan Estuary dan peraturan bagi para pengamat burung (bird wachter). Pada lokasi ini di larang untuk membawa anjing , memancing dan melakukan pembakaran, karena dianggap akan mengancam, mengganggu dan merusak hewan dan habitatnya. Sebagai contoh; burung perairan punya kebiasaan meletakkan sarang dan telurnya di atas pasir kering ataupun semak belukar yang rentan untuk terinjak dan rusak. Memang tidak ada larangan memberi makan burung-burung ini, tetapi memberi makan sebaiknya dihindari karena akan berpengaruh pada kebiasaan alami (natural behaviour) dan ketergantungan pada manusia, dan so pasti berpengaruh pada sistem rantai makanan dan ekologinya. Larangan-larangan ini selayaknya dipatuhi demi keberlangsungan estuary ini.

Pada  1 kilometer pertama perjalanan kami, tampak selain hamparan pasir adalah vegetasi tanaman air; shore rush (juncuss kraussi), shampire (halocarcia scarcornia), saltwater paperbanks (melaluca cuticularis) salwater seoak (casuarina obesa), rumput kiku (kyku grass), semak belukar (weed  and clump), pohon tea tree (victorian tea tree), alang-alang, eucalyptus, cemara, palem (palmae) dan lain-lain. Sepanjang 1 kilometer kita mendapati tidak kurang dari 3 lokasi dimana sekumpulan tanaman yang mengering, mati, baru saja di tebang. Sangat disayangkan. Namun tidak jauh dari sana juga tampak bekas-bekas adanya kegiatan penanaman kembali (replanting), tidak semua hidup, jenis tanaman berupa eucalyptus, victoria grass dan sejumlah tanaman bunga (flower plants). Diakhir perjalanan kita mendapatkan informasi bahwa replanting adalah bagian dari kegiatan Partnership for Future, kegiatan produktif untuk mendukung upaya-upaya pelestrarian situs burung imigran yang dan telah disepakati bersama oleh tiga negara yaitu; Cina, Jepang dan Australia. Pada implementasinya kegiatan perlindungan dan restorasi ini di lakukan bersama-sama oleh para pelajar, local community dan agen pemerintah.

Setelah berjalan kurang-lebih 500 meter dari batas masuk area Estuary kita akan menyaksikan sekumpulan burung angsa hitam (Black Swan), lokasi ini agak teduh dengan vegetasi relatif rapat dengan berbagai macam jenis, yang menarik adalah dominasi jenis rumput alang-alang yang cukup banyak tidak jauh dari di bibir pantai. Mungkin ini tempat favorit Angsa Hitam untuk berkumpul dan bertelur, selain itu kami juga menjumpai saluran air tawar yang mengalir dari sebuah rangkaian bak penampung air bawah tanah. Secara begantian beberapa ekor angsa mendekati saluran air dan minum. Boleh jadi Angsa hitam ini bukan penghuni endemik Swan River tetapi didatangkan dan difasilitasi dengan baik sehingga dapat hidup dengan baik dan berkembang biak. Burung-burung lain yang sempat kita temui disini antara lain camar albatros, bangau hitam, bangau abu-abu atau red-copped plover dan black-winged stilt. Sayang tidak semua burung perairan dapat kami jumpai waktu itu. Yang mengejutkan ternyata burung-burung daratanpun ternyata ada disini seperti burung betet hijau, parkit, burung nuri kepala biru, dan sejenis burung murray hijau (mirip cucak rawa). Burung-burung yang disebutkan di atas adalah endemik wilayah perairan (wetland) dan daratan Western Australia. Sementara yang dimaksud dengan burung imigran tidak satupun dapat ditemui, mungkin sudah kembali ke Siberia. 

Bagaimana burung-burung endemik ini hidup? Burung-burung endemik perairan (wetland) ini sebagian besar adalah pemakan ikan, udang, dan kerang yang dapat mereka peroleh dari seantero  Swan River. Jadi keberlangsungan siklus hidup mereka sangat tergantung dari banyaknya ikan, udang, dan kerang yang hidup di Swan River. Departemen of Conservastion and Environment di Perth sangat memperhatikan hal ini, terbukti dengan adanya larangan memancing di lokasi tertentu, terutama di Marine Park Estuary ini. Kegiatan perlindunganterhadap sumber makanan burung-burung wetland juga di dukung oleh departemen perikanan (Departement of Fisheries) yang  secara umum juga memberlakukan larangan memancing tanpa izin (licence), ada fee yang harus dibayar untuk memancing jenis-jenis ikan tertentu seperti, Angling (south-west fresh water), Udang (marron), Lobster batu (rock lobster, dan juga licence untuk kegiatan memancing dari perahu/kapal (boat) dan menjala (net fishing/gill/haul/throw). Ini tentunya bukan semata-mata mencari  keuntungan bagi departemen yang bersangkutan tetapi ini adalah upaya menjaga keseimbangan ekosistem alam. (nature ecosystem) yang sudah mulai terancam. 

1 Kilmeter kedua adalah wilayah bagian tengah Estuary Marine Park dan Nature Reserve ini memang lebih rimbun dengan vegetasi yang lebih rapat. Pada lokasi ini tidak nampak aktivitas manusia di mulai bibir pantai sampai batas tengah Swan River, yang tampak hanyalah aktivitas burung angsa hitam yang sedang mencari makan dan camar albatros ang ikut terbang melayang di atasnya. Suasana disini tenang dan alami, terbebas dari panas teriknya western Australia. Sesekali angin berhembus sepoi-sepoi membawa aroma air sungai dan riuk ombak kecil. Lokasi ini masih termasuk wilayah singgahnya burung-burung endemik wetland untuk istirahat, kawin dan bertelur. Di sini banyak sekali terdapat rumput alang-alang yang tumbuh ber-claster, seperti sengaja di tanam untuk menahan erosi. Menurut informasi dari teman yang pernah mendalami penelitian grass, memang terdapat banyak jenis rumput alang-alang di Australi yang dapat dipakai untuk menahan erosi tanah dan pasir dari air dan angin. 

Memasuki 200 meter terakhir kita mengambil jalur outside, karena pada lokasi ini sudah tampak adanya kelompok burung-burung yang sedang beristirahat. Lokasi ini sudah mulai menyempit karena ada banyak bebatuan yang disusun berjajar di bibir sungai. Di ujung Milyu ini adalah situs tempat berkumpulnya burung-burung migran pada akhir September sampai Maret. Lokasi situs ditandai dengan deretan sejumlah batu-batu coral besar sepanjang kurang lebih seratus meter.Tidak terbayangkan oleh saya kalau ribuan burung imigran itu semuanya hadir di sini, apa cukup luas. Selain itu lokasi batas situs ini sangat terbuka sekali, apakah burung-burung migran itu tidak terganggu dengan  deru mobil dari Kwinana Freeway atau pengamatan para birds wacther

Secara umum wilayah sekitar Estuary ini tampak bersih namun memang tidak seratus persen bebas dari sampah, terutama sampah unorganik (kertas cetak, plastik dan botol). Udaranya sejuk dangan tiupan angin sepoi-sepoi, cocok untuk wisata keluarga , berolahraga dan berpetualang. Banyak tersedia papan informasi tentang  Estuary ini yang bermanfat untuk pengetahuan lingkungan dan perenungan. Dan yang penting dapat memperkuat kecintaan kita pada keanekaragaman hayati dan keindahan alam.

Pada akhir perjalanan ini kita juga mendapat information site bahwa kawasan Estuary Marine Park and Nature Reserve pada awalnya adalah wilayah leluhur Suku Aborigin (Kareen’s Land) yang melingkupi South Perth sampai Mill Point. Tempat dimana suku Aborigin mencari sumber makanan dan melakukan ritual adat. Sekarang Estuary ini sudah mengalami degradasi lahan yang luar biasa, justru disebabkan oleh desakan pembangunan fisik, terutama perluasan jalan. Memang bukan hal yang mudah untuk menyelaraskan antara pembangunan dan pelestarian lingkungan. Sama dengan di negara-negara lain termasuk Indonesia, seringkali nature environment  menjadi yang dikorbankan untuk pembangunan, sebelum cost dan benefit-nya dihitung secara fair (melalui konversi hijau) dan dapat dipertanggungjawabkan di masa yang akan datang.












                                                                                                                                                   

Kawasan Wisata Alam Pilihan di Perth dan Sekitarnya (3)


     1.     AQWA - The Aquarium of Western Australia

AQWA - The Aquarium of Western Australia adalah sebuah akuarium raksasa yang menampilkan kehidupan di laut serta keunikan beragam wilayah perairan Western Australia. Menampilkan jenis satwa air yang hidup di perairan dingin di lautan sebelah selatan Australia serta keindahan aneka rumpun terumbu karang (coral reef ) di pantai utara Australia.
Aqwa mengajak pengunjung menyelami kehidupan dunia bawah air dari berbagai satwa dan tanaman laut yang unik dan menakjubkan yang ada di Western Australia, dan di Aqwa pengunjung bisa menyaksikannya melalui kaca lebar dan terowongan aquarium (aquarium tunnel). Kita dapat menyaksikan lima wilayah lingkungan perairan yang unik beserta penghuni tetapnya ada wilayah perairan Great Southern Coast, Perth Coast, Marmion Marine Park, Shipwreck Coast dan Far North. Karena keragaman hayati lautnya maka AQWA tidak hanya berharga sebagai obyek wisata tetapi juga sebagai pusat ilmu pengetahuan kelautan di Western Australia. 

Di Aqwa pengunjung akan menikmati indahnya terumbu karang (coral reef), hiu raksasa, ikan pari raksasa, penyu, kuda laut, gurita, cumi-cumi, sea horse dan jenis ikan unik lainnya. Juga berbagai atraksi wisata interaktif yang melibatkan satwa-satwa laut, pelatih dan pengunjung. Pengunjung dapat berenang dan menyelam bersama hiu (dive with the sharks) atau menyelam dan berjalan diantara indahnya lingkungan terumbu karang (reef walker). Pengunjung dapat melakukan kegiatan interaktif ini dengan menghubungi Bookings essential AQWA, telp. 9447 7500 atau e-mail bookings@aqwa.com.au
 
Hanya 20 menit dari Perth City ke Hillarys Boat Harbour dimana AQWA berada, buka setiap hari jam 10 pagi sampai 5 petang. Memiliki fasilitas lengkap sebagai sebuah obyek tujuan wisata dengan menyediakan tempat parkir yang luas, kantin/kafe, toilet juga toko souvenir. Jika anda ingin pilihan akomodasi lebih dari itu, seperti restoran, bar, cafe, penginapan dan pusat pertokoan anda bisa mendapatkannya di sekitar Hillary Boat Harbour.

Pengguna kendaraan umum juga tak perlu khawatir, bisa menggunakan kereta api dari Station Joondalup ke Station Kereta Api Warwick dari Warwick ke AQWA naik bis no. 423. Untuk informasi lebih lanjut dapat menghubungi AQWA, Hillarys Boat Harbour 91 Southside Drive Hillarys Western Australia 6025, Postal Address AQWA PO Box 424 Hillarys WA 6923 Telephone +61 8 9447 7500, Facsimile +61 8 9447 7856 atau Email; bookings@aqwa.com.au


     2.     Rottnest Island

Rottnest Island merupakan lokasi tujuan wisata alam terbesar yang ada di Western Australia. Rottnes Island telah ditetapkan sebagai wilayah cagar alam kelas A, dimana flora-fauna dan seluruh lingkungan fisik pulau ini dilindungi oleh undang-undang. Sehingga segala bentuk kegiatan wisata harus selalu mempertimbangan aspek-aspek pelestarian lingkungan, dan ini tercermin dari berbagai aturan dan jenis kegiatan wisata yang ada di pulau ini. Di Rootnes Island paling tidak ada tiga jenis wisata utama yang dapat dinikmati dan diekskplorasi. Pertama adalah obyek wisata alam perairan mulai dari pantai (beach), kelautan (marine) dan ekosistem lahan basah danau dan rawa (lake, swamp). Kedua jenis wisata sejarah dan budaya, pulau ini sarat dengan muatan historis kehidupan suku aborigin di masa lalu dan masa awal kedatangan orang-orang eropa ke pulau ini. Ketiga, wisata olahraga, wilayah yang luas dengan beragam karakteristiknya memungkin dilakukan berbagai macam kegiatan olahraga yang sehat dan menyenangkan seperti bersepeda, berenang, menyelam dan lain-lain.

Pulau ini memiliki banyak pantai ada kurang lebih 60 pantai dan 20 bay yang memiliki landscape indah, pasir halus dan bersih serta air yang jernih, di antara pantai yang menjadi favorit pungunjung adalah; Cape Vlamingh, Fish Hook Bay, Geordie Bay, Little Armstrong, Little Parakeet, Little Salmon Bay, Parakeet, Parker Point, Ricey Beach, Salmon Bay, Stark Bay, Strickland Bay, The Basin, dan West End. Di pantai-pantai ini pengunjung dapat berolahraga,  bermain atau sekedar bersantai.  Beberapa pantai memungkinkan pengunjung untuk swimming, surfing, snorkling bahkan diving. Untuk kegiatan memancing pastikan bahwa anda telah mengerti tentang aturan memancing, ukuran dan jenis ikan yang boleh dipancing dan diliris, serta memperoleh izin memancing di pulau ini dari Departement of Fisheries.

Beragam Penghuni  Rottnest Island

Pulau ini memiliki ekosistem laham basah berupa danau (lake) dan rawa (swamp-saat winter). Ada lebih dari empat danau besar di Rottnest Island yang menjadi habitat bagi vegetasi asli maupun pendatang pulau ini serta menjadi tempat tinggal bagi berbagai satwa burung, satwa melata dan ampibi, serangga dan tentu saja satwa marsupial. Dulu diperkirakan Rottnest Island memiliki species tanaman lebih dari 1500, namun karena perubahan iklim serta campur tangan manusia, kini yang bertahan hanya 140 saja. Rottnest Island memiliki tiga jenis tanaman keras hutan asli lokal yang  terkenal (native woodland species), yaitu the Rottnest Island Pine (Callitris preissii), Rottnest Island Tea Tree (Melaleuca lanceolata) dan Akasia (Acacia Rostellifra). Juga tanaman bunga asli lokal yang cukup terkenal  The Rottnest Daisy atau juga Seagrass Meadows yang tersebar di sekeliling pulau ini. Selain itu banyak juga tanaman non native hidup dengan baik di sini seperti Tuarts, Norfolk Island Pines, Aleppo Pines, Olive Trees, Palm Trees dan Morton Bay Figs termasuk  Mediterranean grass (Lagurus ovatus), yang sekarang dikenal sebagai Hare's Tail Grass

Rottnest Islan di merupakan tempat permanen bagi satwa Quakka (Setonix brachyurus) mewakili satwa marsupial di Rottnest Island sekaligus sebagai maskot satwanya. Marsupial kecil ini mirip Kangguru, menyukai dan memakan bermacam tanaman tanaman semak, rumput dan biji-bijian. Ada 22 jenis reptil dan ampibi di ekosistem pantai dan laut sekitar Rottnest Island, tercatat menjadi tempat bertelur dan mencari makan penyu hijau (Green Turtles atau Chelonia mydas) dan penyu berkepala besar (Loggerhead Turtles  atau Caretta caretta). Jenis katak yang tercatat hidup di sini adalah The Western Green Tree Frog (Litoria caerulea) dan The Sandplain Froglet (Litoria rubella). Keduanya biasa berada di ekosistem lahan basah (wetland) rawa dan danau. Rottnest juga menjadi tempat tinggal bagi berbagai jenis kadal (lizard) dan tokek, yang sering tampak oleh pengunjung antara lain; Bobtail (Tiligua rugosa), King's Skink (Eremiacincus ricardsonii), Marbled Gecko (Christinus marmoratus) dan Burton's Legless Lizard (Lialis burtoniis). Pengunjung perlu berhati-hati  terhadap ular berbisa Dugite (Acanthophis pyrrus) yang menjadi penghuni tetap pulau ini. 

Rootnes Island adalah rumah bagi banyak jenis burung perairan, salah satu faktor penyebabnya karena di perairan timur pulau ini menghasilkan begitu banyak udang, sebagai makanan utama bagi water bird – sea bird seperti; The Red-Necked Avocet, Banded Stilts, Ruddy Turnstone, Curlew Sandpiper, Red-Capped Dotterel, Australian Mountain Duck, Grey Plover, White-Fronted Chat, Caspian Terns and Crested Terns. Juga burung-burung perairan lainnya seperti The Pied Cormorant, Osprey, Pied Oystercatcher, Silver Gulls, Crested Tern, Fairy Tern, Bridled Tern, Rock Parrot dan Reef Heron. Kadang sesekali nampak juga di pulau ini burung pendatang dari Artic (migratory birds) seperti The Red-Necked Stint (yang beratnya hanya 30 gram saja) juga the grey plover, ruddy turnstone, grey-tailed tattler and curlew sandpiper. Burung-burung yang hidup di daratan pulau ini (di habitat tanaman Melaleuca dan Acacia) diantaranya; The Tree Martin, Welcome Swallow, Silvereye, Spotted Turtle Dove, Laughing Turtledove, Fan-Tailed Cuckoo, Red-Capped Robin, Golden Whistler, Western Warbler, Singing Honey Eater and Raven. The Silver Gull, Sacred Kingfisher and the Banded Plover (or Lapwing) dan Peafowl, The osprey, Nakeen Kestrel and Ring-Necked Pheasant.

Terdapat kurang lebih 400 jenis ikan dan 20 jenis terumbu karang di lokasi cagar alam laut pulau ini (Marine Reserve Park), diantaranya; Western Australian dhufish, baldchin groper, harlequin fish, cobbler, flathead, leatherjacket, samson fish, tailor, butterfly fish, moon wrasse, blue devil juga ikan pendatang (migratory fish) seperti marlin dan tuna. Sesekali pengunjung juga dapat melihat kedatangan paus (humpback whales), lumba-lumba hidung botol (bottle-nose dolphins) dan singa laut (Australian sea lions).

Wisata Sejarah dan Budaya Rottnest Island

Apa yang da sekarang di Rottnest Island adalah hasil dari proses sejarah ribuan tahun dari para penghuninya. Perjalanan sejarah Rottnest Island  telah memperkaya warisan budaya masyarakat pulau ini, dan juga Western Australia tentunya. Pengunjung dapat menikmati catatan-catatan sejarah pulau ini sejak 6.500 tahun yang lampau, dimana menurut para ahli merupakan bagian dari pulau utama (Australia mainland). Pengunjung dapat mengekplorasi berbagai peninggalan sejarah dan budaya Aborigin dan Bangsa Eropa, juga sejarah dan peninggalan budaya khusus kelautan, militer dan sosial yang ada di Rottnest Island. 

Sejak kedatangan bangsa-bangsa eropa ke pulau ini, di abad 17, Rottnest Island telah mengalami kemajuan yang pesat menjadi salah satu daerah kunjungan wisata dengan atraksi yang beragam. Peninggalan sejarah dan perkembangan budaya di Rottnest Island juga merupakan gambaran secara umum pembangunan yang terjadi di Western Australia. 

Akses ke Rottnest Island dari Perth City dapat ditempuh dengan berbagai cara yaitu dengan kapal ferry Ferry services, pesawat udara Rottnest Air Taxi dan kapal boat pribadi. Bagi yang mampu bisa juga menyewa helicpter. Menumpang kapal ferry  adalah favorit pengunjung dan dapat dilakukan setiap hari dari Hillary Harbour, Fremantle Port dan Barract Street Jetty di Perth City.

Untuk menghindari kerusakan lingkungan dan tetap menjaga keindahan alami dari Rottnest Island maka kendaraan bermotor dan transportasi umum (kecuali bis reguler) ditiadakan di pulau ini. Hanya boleh berjalan kaki atau menggunakan sepeda untuk mengeksplorasi lebih jauh berbagai tempat pulau ini. Jadi sangatlah penting bagi calon pengunjung untk membuat perencanaan yang matang dengan mengumpulkan sebanyak mungkin informasi tentang pulau ini. Luasnya area wisata di pulau ini menuntut perencanaan yang baik mengenai obyek wisata apa yang akan dikunjungi, waktu kunjungan, dan pemilihan akomodasi.

Untuk informasi lebih lanjut mengenai peta, petunjuk perjalanan (tour guide), pelayanan bis reguler, sewa sepeda dan jalur berjalan kaki dan lain-lain dapat menghubungi Visitor Information Centre - Rottnest Island,  yang buka setiap hari selama seminggu dari jam 8.00 pagi sampai jam 5 sore. Telephone: +61 8 9372 9732 Email: enquiries@rottnestisland.com  atau menghubungi kantor administrasinya untuk pemesanan di E- shed, Victoria Quay, Fremantle WA 6160, telp.: +61 8 9432 9300 Facsimile: +61 8 9432 9301 dan Email: reservation@rottnestisland.com 

 

 3.    Penguin Islands

Penguin  Island terletak di wilayah perairan Rockingham, 42 kilometer di sebelah selatan Perth City. Penguin Island (dan juga Seal Island) berada pada kawasan perairan cagar alam laut Shoalwater Islands Marine Park. Yang ditetapkan dan dikembangkan oleh Department of Environment and Conservation (DEC) sejak tahun 1987 keberlangsungan daerah wisata ini sekaligus kehidupan alam bebasnya. Keindahan landscape dan keunikan atraksi wisatanya menjadi daya tarik turis untuk datang ke sini.

Penguin Islands adalah wilayah tujuan wisata yang menjadi habitat dari sejumlah satwa liar,  termasuk satu diantaranya yang spesial adalah Little Penguins ( Eudiptula minor novaehollandiae) penguin terkecil di dunia. Diperkirakan kurang lebih 600 pasangan Little Penguin ada di pulau ini. Pengunjung dapat melihat dan memberi makan Little Penguin di The Penguin Experience – Island Discovery Centre di pulau ini, terutama pada jam-jam makan mereka.

Pengunjung juga dapat menjumpai penghuni terkenal lainnya di pulau ini yaitu singa laut atau Australian Sea Lion (). Mereka biasa berkumpul dan berjemur di pulau ini pada siang hari. Mereka juga hidup di Seal Island yang merupakan tempat berkembang biak (breeding habitat) bagi sea lion, namun daerah ini terlarang buat dikunjungi.

Penguin Island merupakan tempat bagi berbagai burung perairan untuk mencari makan dan berkembang biak, seperti berbagai jenis cormorants, darters, terns, fairy terns, noddies, silver gulls, oystercatchers, ruddy turnstones, bar tailed godwit (migratori birds), Artic Skua, Little Eagles, Ospreys and Sea Eagles. Juga menjadi tempat berkembang biak burung-burung pelican atau Australian pelican.

Ada beberapa kegiatan wisata alam yang dapat dilakukan disini  diantaranya; menikmati indahnya panorama pantai, mengamati burung-burung (birds watching), berenang, kayak  dan piknik keluarga. Jika anda suka keindahan bawah laut maka sekeliling pulau ini adalah tempat yang tepat untuk mengamati dan mengekplorasi keindahan alam bawah laut yang jernih dan kehidupan para penghuninya dengan diving maupun snorkling. Penguin Island dibuka setiap hari kecuali saat selama musim hujan untuk tidak menggangu penguin yang sedang dalam masa berkembang biak.

Beberapa agen wisata menawarkan kegiatan atraksi wisata yang lebih menantang ada waktu tertentu, untuk berenang bersama lumba-lumba di sekitar perairan Penguin Island dan Shoalwater Islands Marine Park.
 
Akses ke Penguin Island  dapat menggunakan The Penguin Express Ferry yang berangkat setiap hari dari Mersey Point Jetty, mulai jam 9 pagi sampai jam 3 sore. Dan kembali mulai jam 10 pagi sampai jam 4 sore. Selain itu calon pengunjung bisa juga menggunakan The Penguin and Sea Lion Cruise yang berangkat setiap hari dari Penguin Island pada jam  10.15, 11.15 pagi dan 1.15 siang. Tiket dapat dibeli paling tidak 30 menit sebelum keberangkatan di Wild Encounters Gift Shop (belakang Pengos CafĂ©) di Mersey Point, pada jam kerja. 

Pasilitas-fasiltas di penguin Island antara lain; lokasi picnik yang nyaman, air minum,  pondok pengamatan,  toilet yang ramah lingkungan, akses jalan ke berbagai tempat yang menarik serta lokasi pantai khusus untuk berenang. Tidak tersedia kantin jadi bawa persediaan dari rumah. Untuk mendapatkan informasi yang lebih jelas dapat menghubungi; Rockingham Visitor Centre 43 Kent Street ROCKINGHAM WA 6168, Ph: 08 9592 3464, Fax: 08 9592 2778 website: www.rockinghamvisitorcentre.com.au atau mengunjungi Rockingham Wild Encounters

 
     4.     Araluen Botanic Park

Araluen Botanik Park telah dirintis sejak tahun 1929 oleh J.J. Simons sebagai lokasi kunjungan wisata dengan luas 60 hektar lebih, dimana sebagian besar lokasinya saat itu menjadi tempat tumbuh bagi Lilies dan Tulips di Grove of the Unforgotten yang masih tetap bertahan sampai sekarang. Araluen adalah taman rekreasi dan tempat bagi mereka yang menyukai taman eksotik dalam landscape lembah yang dikelilingi oleh rumpun pohon Jarrah.

Selain tanaman bunga tulips yang menjadi Icon wisata alam Araluen juga berbagai jenis tanaman bunga eksotis native dan non native Western Australia seperti Liquidambar, Fraximus (Ash), Lophostemon (Brush Box), Thuja (Western Red Cedar), Rhododendrons, Eucalyptus viminalis (Manna Gums), Castanospermu (Queensland Black Bean), Laurus (Bay Tree), Eucalyptus sideroxylon rosea (Iron Bark), Ilex (Holly), Camellias dan Wisteria.
 
Araluen juga memiliki banyak koleksi beragam jenis tanaman bunga Camellia and Rhododendrons dan terus mengembangkannya.  Jenis tanaman lain yang bunganya menarik dan ditanam disini adalah Magnolias, Acers, Paeonias, Michelias, Daphnes, dan Lilacs. Perhatian yang besar pemilik dan pengelola Araluen terhadap pelestarian tanaman asli lokal (native plant) ditunjukkan dengan banyak mengoleksi tanaman jenis Eucalyptus seperti Karri, Tuart, dan Jarrah, yang kini jumlahnya semakin sedikit karena banyak ditebangi. 

Araluen Botanic Park memilki berbagai fasilitas yang dibutuhkan sebagai sebuah objek wisata favorit diantaranya adalah toilet di berbagai tempat, Alat panggang elektrik (BBQ), restoran dan kios bahan makanan, toko souvenir, transportasi kereta keliling taman, sepeda elektrik dan kursi roda juga disediakan (sewa). Semua lokasi dan fasilitas wisata ini dapat diakses orang berkemampuan terbatas (disable).  Pada waktu tertentu aja juga kegiatan live music show. Untuk menjaga keindahan, kebersihan dan kelangsungan wsata ini maka pengunjung hendaknya mematuhi semua aturan dan petunjuk jalan yang ada,  berhati-hati pada setiap lokasi yang kunjungi karena taman didesain sesuai kontur tanah dan krakteristik tanaman, tidak berenang di kolam-kolam yang ada, tidak merusak tanaman dan bunganya, tidak bermain bola atau skateboard, 

Buka setiap hari mulai jam 9 pagi sampai jam 6 sore. Araluen is located in the Darling Range,. 35 kms south east of Perth. Follow the signs from the junction of Albany and Brookton Highways. Untuk informasi lebih lanjut hubungi Araluen Botanic Garden, 362 Croyden Road Roleystone WA 6111, (08) 9496 1171 atau email us (info@araluenbotanicpark.com.au).


·http://maps.gstatic.com/intl/en_ALL/mapfiles/transparent.pnghttp://maps.gstatic.com/intl/en_ALL/mapfiles/transparent.pnghttp://maps.gstatic.com/intl/en_ALL/mapfiles/transparent.pnghttp://maps.gstatic.com/intl/en_ALL/mapfiles/transparent.pnghttp://maps.gstatic.com/intl/en_ALL/mapfiles/transparent.pnghttp://maps.gstatic.com/intl/en_ALL/mapfiles/transparent.pnghttp://maps.gstatic.com/intl/en_ALL/mapfiles/transparent.pnghttp://maps.gstatic.com/intl/en_ALL/mapfiles/transparent.pnghttp://maps.gstatic.com/intl/en_ALL/mapfiles/transparent.pnghttp://maps.gstatic.com/intl/en_ALL/mapfiles/transparent.pnghttp://maps.gstatic.com/intl/en_ALL/mapfiles/transparent.pnghttp://maps.gstatic.com/intl/en_ALL/mapfiles/transparent.pnghttp://maps.gstatic.com/intl/en_ALL/mapfiles/transparent.pnghttp://maps.gstatic.com/intl/en_ALL/mapfiles/transparent.pnghttp://maps.gstatic.com/intl/en_ALL/mapfiles/transparent.pnghttp://maps.gstatic.com/intl/en_ALL/mapfiles/transparent.png