Artikel Terpilih

Saturday, January 29, 2011

Seri Dunia Volunteer (1)


Volunteers, Penggerak Kegiatan Konservasi dan Eco-Tourism di Western Australia
 
Bagi pelancong yang penasaran untuk mengenal lebih jauh tentang ekosistem hutan, habitat, vegetasi flora dan fauna tentunya tidak cukup hanya sekedar berkunjung dan melihat. Anda dapat juga terlibat dalam berbagai aktifitas beberapa organisasi laba ataupun nirlaba yang bergerak di bidang konservasi di Western Australia; diantaranya ada Perth Zoo, CVA, Kings Park Botanical Garden, AQWA dan masih banyak lagi organisasi yang sangat mengharapkan bantuan kerjasama dari para volunteers. Volunteer adalah penggerak kegiatan organisasi nirlaba ini. Melalui volunteering anda dapat menikmati sekaligus berbuat untuk alam.

Rasanya kurang lengkap jika kita belum mengenal lebih jauh tentang conservation volunteers dan donators. Mengapa? Karena inilah yang memberikan kontribusi banyak baik materi maupun non materi pada pengembangan konservasi dan eco-tourism di Western Australia. Conservation volunteer adalah mereka yang memiliki kepedulian dan kesempatan untuk memberikan sesuatu  baik tenaga, pemikiran bahkan materi untuk disumbangkan kepada suatu aktivitas konservasi, secara ikhlas tentunya. Mereka secara sukarela terlibat dalam proyek-proyek konservasi seperti proyek rehabilitasi lahan dan penanaman, monitoring dan pemeliharaan daerah cagar alam (national park, natural reserve), merawat dan memelihara hewan liar untuk sementara waktu (animal rehabilitation), survey ilmiah, dan lain-lain. Mereka secara sukarela merancang, mengerjakan, memonitoring dan mengevaluasi kegiatan dimana mereka terlibat. Mereka berasal dari berbagai lapisan masyarakat baik yang kayak maupun tidak, pensiunan, para eksekutif, para pelajar, pengangguran, penyandang cacat, tua, muda, laki-laki perempuan. Mereka juga bisa bersal dari volunteer local (tinggal di Western Australia) dan volunteer international.

Beberapa volunteers lokal yang sukarela memberikan sumbangan dana biasanya mereka juga adalah member dari suatu organisasi nirlaba yang bergerak di bidang konservasi, seperti Kanyana Wildlife Rehabilitation Center, Mallubilai, Animal Protection, WWF, dan lain-lain. Para donatur biasanya memberikan sumbangan dana secara reguler dan jarang terlibat langsung pada kegiatan-kegiatan operasional organisasi. Sementara para volunteer secara reguler membantu kegiatan operasional organisasi secara bergantian sesuai dengan keinginan (interest) , keahlian (skill) dan waktu luang yang mereka miliki. Namun demikian tidak ada batasan seorang volunteers untuk menjadi donatur dan sebaliknya. Yang jelas tidak ada paksaan dalam dunia volunteering di Western Australia, yang ada hanya komitmen.

Masing-masing organisasi memliki aturan main tersendiri dalam memberikan feedback kepada para volunteer-nya, tergantung pada stabilitas pendanaan dan visi masing-masing organisasi. Namun yang jelas berdasarkan peraturan yang berlaku di Australia, bahwa materi ataupun uang yang diterima seorang volunteer bukanlah sebagai upah. Beberapa organisasi yang mapan mampu memberikan pengantian atas biaya-biaya transportasi, makan, komunikasi dan jaminan kesehatan bagi volunteer-nya. 

Lantas bagaimana dengan organisasi yang baru tumbuh dan belum mapan? Apakah dana sumbangan yang sedollar dua dollar itu cukup? Memang tidak sepenuhnya mencukupi, namun pemerintah federal juga memberikan bantuan melalui dewan pemerintahan lokal masing-masing, pada kegiatan program maupun proyek konsevasi yang umum dan nasional sifatnya seperti City Clean, Black Cockatoo Recovery, Keep Beutiful Australia, Swan River Trust, dan lain-lain. Dan yang menarik adalah dana kegiatan juga diperoleh dari berbagai organisasi pengelola undian sosial berhadiah (lotere). Organisasi ini secara nyata memberikan kontribusi pada berbagai kegiatan tidak hanya konservasi dan eco-tourism (terbesar), tetapi juga pada kegiatan sosial kemasyarakatan lainnya. Bahkan mereka juga berkontribusi loh pada para korban bencana alam di luar negeri termasuk Indonesia.

No comments:

Post a Comment