Artikel Terpilih

Friday, March 4, 2011

Black Cockatoo Summer Survey (1)

Proyek Satu untuk Semua
 
Sejak memasuki musim panas akhir tahun 2010 yang lalu kegiatan di Conservation Volunteer Australia (CVA) di fokuskan pada observasi dan survei burung Black Cockatoo, yaitu White-Tailed Black Cockatoo (Carnaby) dan Red-Tailed Black Cockatoo (Glossy Cockatoo). Black Cockatoo Summer Survey bersama CVA adalah kelanjutan dari kegiatan konservasi pada proyek Carnaby's Black-Cockatoo Recovery Plan yang telah dirintis sejak awal tahun 2000 oleh Bird Australia dengan melakukan berbagai kegiatan seperti; perlindungan dan perluasan area habitat untuk bagi perkembangbiakan dan sumber makanan (melalui pemagaran, petunjuk pengelolaan, kesepakatan konservasi, dan penanaman kembali vegetasi habitat Carnaby). Meningkatkan kesadaran dan pelibatan masyarakat pada pelestarian Carnaby. Juga pelibatan para sukarelawan dalam memonitor perkembangbiakan, dan advokasi ke pemerintah tentang keuntungan dalam arti luas dari pelestarian Carnaby terhadap ekosistem hutan yang ada di WA. Keberhasilan kegiatan-kegiatan rintisan ini membawa kemajuan pada status kegiatan dan meningkatnya perhatian pemerintah pada pelestarian Carnaby dengan memasukkan Carnaby's Black-Cockatoo dalam National Recovery Plan dengan kegiatan-kegiatan pokok antara lain; melakukan perlindungan terhadap sarang-sarang Carnaby, pemagaran habitat sumber makanan, meningkatkan kemampuan pengelolaan kebakaran hutan dan melibatkan berbagai lapisan masyarakat dalam survei. Semuanya ditujukan tidak hanya untuk meningkatkan jumlah Carnaby saja tetapi juga jenis spesies lainnya.

Pengamatan dan survei ditujukan untuk memperoleh data antara lain yang menyangkut habitat dan lokasi keberadaan Black Cockatoo, vegetasi yang disukai sebagai tempat tinggal maupun sumber makanan, potensi habitat saat dan pasca masa kawin (breeding season), reproduksi dan siklus hidup, prilaku dan kebiasaan individual maupun kelompok, lokasi sumber air terdekat dengan habitat, penyakit, ancaman dan pesaing alami serta hal lain yang berhubungan dengan pelestarian Black Cockatoo, akan dipaparkan  penulis secara berseri . Berikut adalah paparan awal mengenai Carnaby (White Tailed Black Cockatoo) yang dirangkum dari beberapa kali kegiatan lapangan dan dokumentasi dari CVA, Birds Australia dan WWF Australia.

Carnaby – White Tailed Back Cockatoo (Calyptorhynchus Latirostris)

Profil dan Reproduksi

Carnaby’s Black Cockatoos adalah jenis burung kakatua besar yang dinamis, senantiasa terbang sepanjang tahun untuk mencari sarang dan makanan. Pada bulan Januari – Juni mereka hidup dalam kelompok-kelompok besar menempati daerah savanna di pesisir pantai Perth (Swan Coastal Plain),  wilayah di Western Australia yang mendapat curah hujan cukup banyak. Mereka berada di wilayah ini sejak awal musim kemarau melewati winter hingga musim dingin. Pada Bulan July–December mereka bergerak meninggalkan daerah pesisir menuju daerah pedalaman mencari pohon-pohon besar yang memiliki lubang-lubang pohon untuk digunakan sebagai sarang. Khususnya lubang-lubang besar dari pohon-pohon yang sudah mati seperti White Gum (Wandoo, E. capillosa), Salmon Gum (Eucalyptus salmonophloia), York Gum (Eucalyptus loxophleba Gimlet (Eucalyptus salubris). Mereka juaga menyukai Tuart (Eucalyptus gomphocephala) dan Marri (Corymbia calophylla) sebagai sarang mereka. Musim bersarang berlangsung pada masa musim dingin, melewati musim semi sampai awal musim panas, begitu seterusnya siklus hidup Carnaby sepanjang tahun. Lubang-lubang besar pada tanaman Eucalyptus ini terbentuk secara alami dan memerlukan waktu sedikitnya 100 tahun hingga lubang itu cukup untuk sarang Carnaby.

Carnaby atau dalam bahasa Aborigin disebut dengan Oo-lack (Perth); Ngo-lak, Ngol-ye-nuk (Avon River); Woo-lock (Albany); ataupun Gnular (Pallinup River); sebutan ini mirip dengan suara panggilan yang diperdengarkan burung ini di kelompoknya. Burung keluarga Psittacidae (parrots dan cockatoos) ini memiliki ukuran 50-60 cm, panjang rentangan sayap mencapai 1 m, berat badan rata-rata 660 g, dapat hidup mencapai usia 50 tahun di alam liar dan 70 tahun dalam peliharaan. Carnaby memiliki spot putih di pipinya dan warna putih pada bagian tengah di bawah ekornya. Mereka memiliki paruh pendek yang kuat, betina memiliki paruh berwarna abu-abu sementara yang jantan memiliki paruh warna hitam. Jantan juga ditandai dengan garis lingkar mata berwarna merah sementara betina berwarna abu-bau.

Carnaby’s Black Cockatoo berkembang biak dengan sangat lambat. Seekor Carnaby baru dapat berkembang biak (kawin) setelah memasuki umur 4 tahun, dan selanjutnya akan menjadi pasangan seumur hidup. Betina biasanya mengerami 2 butir telur dalam satu musim kawin, namun biasanya tidak semua menetas. Anak burung akan meninggalkan sarang setelah kurang lebih 11 minggu dengan penampakan dan berat badan yang sama dengan orangtuanya, kadang lebih. Masa berkembang-biak akan berhasil jika pasangan memiliki cukup bahan makanan bagi sang anak. Sang anak akan diterus berada dalam pemeliharaan orangutanya hingga musim kawin berikutnya tiba.

Makanan

Saat musim berkembang biak Carnaby akan tinggal di daerah pedalaman (wheatbelt), dimana banyak terdapat banyak biji-bijian dari tanaman Eucalyptus, seperti Salmon Gum (Eucalyptus salmonophloia, dan White Gum (wandoo, E. capillosa). Mereka juga memakan bijian-bijian dan nektar dari Banksia (Acorn Banksia, Banksia prionotes), Gravillea, Hakea dan Parrot Bush (Dryandra sessilis). Carnaby juga menyukai larva Arthrophora yang menyerang bunga-bunga Baksia Leaseur (Banksia tricuspis). Selama musim non breeding mereka akan bergerak pindah ke padang savanna sepanjang pesisir Western Australia (Swan Coastal Plain) untuk memakan biji-bijian dan nektar banksia serta biji-bijian dari tanaman pinus yang sengaja banyak di tanam di wilayah ini. Biji-bijian dari buah tanaman pinus biasanya menjadi makanan utama selama masa migrasi ini. Kita akan mendapati kelompok-kelompok Carnaby’s dalam jumlah besar (ratusan) berada di kawasan perkebunan pinus di Utara Perth, yaitu di Gnangara dan Yanchep selama musim gugur (autum) dan awal musim dingin (Early Winter).

Ancaman dan Penyakit

Status mereka dinyatakan sebagai satwa yang terancam punah (endangered) oleh The World Conservation Union (IUCN) dan Australian Government (Environment Protection and Biodiversity Conservation Act 1999) dimana jumlah Carnaby’s Black Cockatoo terus mengalami penurunan, sedikitnya 50% dalam 45 tahun terakhir. 

Ada beberapa hal yang menjadi ancaman terhadap keberadaan dan keberlangsungan hidup makhluk cantik ini. Pertama, karena kehilangan tempat tinggal (lost the habitats), baik untuk bersarang maupun mencari makan. Kawasan padang pesisir pantai Perth (Perth Coastal Plain) adalah lokasi sumber makanan bagi Carnaby. Sekarang sebagian besar wilayah ini sudah menjadi tempat pemukiman dengan segala fasilitasnya. Tanaman Pinus yang ditanam di wilayah ini sebagai alternative sumber makanan bagi cockatoo juga sudah mulai ditebangi dan terancam keberadaannya dimasa mendatang.

Kedua, menurunnya kualitas habitat karena penebangan pohon-pohon besar sebagai tempat bersarang, berkurangnya jumlah sumber air, dibukanya lahan-lahan peternakan, kebakaran hutan dan lain-lain.

Ketiga, adanya spesies lain sebagai pesaing dalam memperebutkan makanan dan sarang di habitat yang relative sama. Seringkali Carnaby kalah bersaing dengan jenis kakatua lainnya seperti Galahs (Cacatua roseicapilla) dan Little Corella (Cacatua sanguinea). Mereka juga harus rela melepaskan sarang yang direbut oleh kawanan lebah, terutama lebah Eropa (Apis mellifera).

Keempat, adanya perubahan iklim global dan meningkatnya iklim lokal yang diduga oleh sebagian ahli menjadi menyebab munculnya penyakit mati pucuk pada tanaman wandoo, sehingga tidak lagi mampu tumbuh besar dalam usia yang panjang. Padahal diketahui bahwa pohon Wandoo adalah salah satu penyedia sarang terbesar bagi Carnaby.

No comments:

Post a Comment