Artikel Terpilih

Saturday, January 29, 2011

Seri Kegiatan Konservasi di Western Australia (1)

Lingkungan Perumahan Nan Asri
 
Ada dua hal utama yang membuat saya terperangah saat pertama kali berkeliling di Perth, pertama mengenai banyaknya ruang terbuka hijau disekitar Perth City dan suburban-nya, baik yang dikelola pemerintah maupun swasta dan kedua adalah tata ruang perumahan yang teratur dan asri. Takjub  yang pertama adalah saat melihat begitu banyak  jenis tanaman yang tumbuh dengan subur, padahal setahu saya secara geogafis wilayah Perth termasuk padang pasir desert dan semi arid. Muncul pertanyaan dalam benak saya rekayasa apa yang telah dilakukan penduduk di sini sehingga tanaman dapat  tumbuh dengan baik? Masih banyak  terdapat pepohonan dari jenis tanaman keras yang tumbuh besar yang didominasi oleh keluarga tanaman native eucalyptus atau gum tree (Red Gum, Tuart dan Solomon White Gum,Tea Trees, Jarrah, Marry) dan keluarga acacia (Acacia bayleyana, Acacia dealbata) serta keluarga Banksia (B.attentuata/slender, B. Bull/grandis wild, dll) juga kita jumpai berbagai jenis semak liar asli lokal atau native bush (Orchidaceae, Poaceae, Restonaceae, dll) . Ada juga ditanam  berbagai jenis tanaman naturalisasi seperti pinus, japanesse papper, rose, anggrek, bambu, palem-paleman, mangga, jeruk dan lain-lain. 

Menurut beberapa orang teman yang sudah lebih dulu tinggal di Perth, kegiatan penanaman (gardening/planting) sangat tergantung pada 4 hal yaitu, pertama adalah kemampuan  memprediksi cuaca/musim, kedua;  mengatur pengairan/Irigasi, ketiga; mengatur kelembaban atau mengurangi evaporasi dengan mulsa (soil covering) dan keempat; mengontrol pemupukan. Kemampuan memprediksi cuaca menjadi sangat penting mengingat negara ini memiliki empat musim, jadi teknik dan perlakuan yang diterapkan untuk penanamang disesuaikan  dengan masing-masing musim. 

Pengelolaan pengairan atau irigasi juga menjadi hal yang penting, maklum di sini kelembaban tinggi apalagi pada musim panas, semuanya menjadi serba cepat kering. Ada 2 model pengairan yang biasa diterapkan di Western Australia,  pertama pengairan dari atas permukaan tanah yaitu dengan menempatkan perangkat penyemprot otomatis (automatic springkler) yang akan menyirami tanaman pada jam dan hari tertentu (sesuai setting-an), biasanya ditempatkan di verge. Model pengairan yang kedua adalah menempatkan instalasi pengairan dibawah lahan/tanah (deep irigation system) yang akan ditanam, tidak terlalu dalam antara 10 - 20 cm dari permukaan tanah, pipa-pipa instalasi air ini memiliki pori-pori yang akan melepas dan meresapkan air ke tanah. Cara yang kedua memang lebih mahal, sehingga banyak yang lebih suka menggunakan cara pertama, yaitu sringkle

Hal lain yang perlu diperhatikan adalah layerisasi, suatu proses pengolahan tanah agar tanah dengan menutupinya (biasanya dengan serasah organik) agar tidak cepat kering dan sumber makanan tambahan tanaman terpenuhi. Caranya dengan melapisi tanah dasar (pasir) sejenis pasir mineral, kemudian melapisinya dengan pupuk kompos/organik, dan terakhir menutupnya dengan serasah bekas jerami atau bekas gergajian pohon. Ketiga cara itu merupakan bagian yang tak terpisahkan dan biasa digunakan untuk penanaman outdoor, bahkan juga untuk tanaman di pot. Pupuk yang paling banyak dan sering digunakan adalah pupuk organik karena mempunyai fungsi lain sebagai yaitu sebagai mulsa, kadang juga digunakan pupuk yang mempunyai karakter slow release

Takjub saya yang kedua adalah bangunan perumahan yang begitu rapi teratur dan dibangun sesuai dengan kontur tanah di atasnya serta diselingi oleh spot-spot tanaman dari berbagai jenis.  Pada tulisan saya mengenai Swan Estuary, sempat saya singgung tentang tata ruang perumahan di Perth yang asri dan ramah lingkungan. Asri, karena ada nuansa estetis antara hijaunya pepohonan dengan arsitektur rumah yang semi tropis. Ramah lingkungan, karena ruang outdoor yang ada memberikan kesempatan pada tanaman untuk tumbuh, mulai dari rumput, tanaman hias, tanaman buah sampai pohon peneduh halaman.

Hampir semua bangunan rumah menempatkan tanaman di halaman muka biasanya milik pemerintah (verges), di  halaman depan teras rumah (front lawn), serta di halaman atau kebun belakang (backyard/garden). Jenis tanaman yang ditanam di verges biasanya adalah shrub plant (jenis tanaman medium) pohon keras dengan daun lebat dan tidak terlalu tinggi, seperti victoria tea tree, akasia, banksia, beberapa jenis eucalyptus peppermint dan paper bark dan juga rumput. Dimana tanaman shrub ini berfungsi sebagai peneduh, anti polusi udara sementara tanaman penutup (land covercrop) berupa  rumput (bisa juga weeds) berfungsi utama mencegah erosi tanah/pasir oleh air dan angin pada musim-musim tertentu. Jenis tanaman di front lawn selain rumput biasanya juga ditanami tanaman hias bunga dan buah seperti; mawar, krissan, bakung, magnolia, anggrek denrobium, tanaman bunga semak (bush flower plants), aneka peach, macam-macam berry, lemon, orange bahkan mangga. Tanaman di front lawn lebih memiliki fungsi estetika dan citra rasa dari sang pemilik rumah. Bagi mereka yang hobi bercocok tanam dan menyukai makanan segar (fresh food) biasanya memanfaatkan halaman belakang  bukan hanya tempat bermain anak dengan hamparan rumput hijau tetapi juga menjadikannya sebagai kebun sayuran sehari-hari (dapur hidup). Di sini mereka biasanya menanam sayur-sayuran dan buah-buahan seperti; daun bawang ( spring onion), seledri (celedry), parsley, tomat, cabe, oregano, basil, spinach,   dan berbagai jenis herbal eropa lainnya.

Ramah lingkungan juga dapat di lihat dari cara pembuangan, pengumpulan dan pengelolaan sampah perumahan. Setiap rumah/unit flat/apartemen memiliki masing-masing satu bak sampah volume 150 liter, biasanya sudah diberi tanda warna hijau untuk sampah non-organik, dan kuning untuk sampah organik. Tetapi sejauh pengamatan saya tidak semua lingkungan menyediakan bak warna kuning, kalaupun ada jumlahnya sedikit jika dibanding dengan bak sampah warna hijau. Belum semua keluarga di Perth melakukan pemilahan sampah yang dimulai sejak dari dapurnya. Bak-bak sampah yang sudah  terisi biasanya dikumpulan di depan rumah (verges) atau tempat khusus pengumpulan bak sampah. Sesuai jadwal masing-masing lingkungan perumahan (biasanya seminggu sekali), sampah kemudian diangkut oleh truk besar (triller) untuk dipilah, dihancurkan, dijadikan kompos dan didaur ulang.

No comments:

Post a Comment